Wonderful Indonesia – UNWTO 2017

Indonesia menjadi Juara Umum pada kontes Video Pariwisata Dunia yg dihelat badan PBB (United Nations World Tourism Organization). “Wonderful Indonesia” won Best Tourism Promotion Video 2017 in a competition held by the UNWTO. The winners of the Video Award is set to be announced during the 22nd General Assembly on Sept. 15 in China. The winners will be chosen from the judging panel & online votes. As of Sept. 11 at 5 p.m, five hours before the closing time, Indonesia has so far won over Romania who had been a tough competitor, this put the archipelago in the first place. Selain meraih gelar pada tingkat Asia Pasifik yg dinilai oleh tim juri, juga sukses pada sesi paling prestisius. Yakni kategori “People Choice” karena melibatkan semua region, juga hasil voting terbuka dari masyarakat dunia. Keterangan lain ada di dalam video editanku yg telah menampilkan Menteri Pariwisata sbg pemilik video dan wakil pemerintah Indonesia.

Menarik ketika dari 10 destinasi dan KSP (Kawasan Strategis Pariwisata) yg dipilih lalu muncul dalam video juara ini, tidak satupun mewakili Kalimantan. Padahal dari aspek lokasi, siapa yg gak kenal Danau Sentarum, atau lokasi selam Derawan? Atraksi Cap Go Meh di Singkawang, pasar apung Sungai Barito? Maskot Orang Hutan, burung Enggang hingga Arwana Super Red? Belum lagi tagline kaliber dunia seperti Heart of Borneo. Maka jelaslah pihak Pemerintah Daerah melalui sektor teknis telah abai terhadap potensi dan peluang ini. Antara lain pada aspek perencanaan pembangunan pariwisata berikut regulasi dan tata cara pelaksanaan.Rabu tgl 20 kemarin, aku mewakili Dinas Kelautan menghadiri rapat pembahasan Ranperda Kepariwisataan bersama Tim Pansus DPRD. Secara jabatan juga pribadi amat antusias karena regulasi ini amat erat dan formal terkait Tata Ruang Laut sesuai Tupoksi. Maka dalam tanggapan awal, kusampaikan sekilas betapa kecewa dan menyayangkan kenapa unggulan wisata Kalbar tidak masuk dalam video Wonderful Indonesia. Karena akan merembet misalnya potensi Gosong Niger, Pulau Lemukutan, pesona Karimata yg tahun 2016 baru selesai hajatan Sail, menjadi musnah serta Dinas Kelautan seolah gak pernah kerja.Semoga inisiatif DPRD Prov Kalbar untuk menerbitkan Perda Kepariwisataan menjadi langkah bersama dalam membangun pariwisata secara normatif dan terencana. Walau sempat bingung dan telah kuutarakan, apa itu Perda Kepariwisataan? Sesuai amanat UU No. 10 Tahun 2009, aku sekilas mengenal turunan tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah (Ripparda) sbg dokumen pembangunan kepariwisataan (tingkat kabupaten/kota). Guna mengatur empat prioritas pariwisata mencakup Destinasi, Pemasaran, Industri (termasuk sarpras), serta Kelembagaan. Jika aturan yg dimaksud lebih spesifik meliputi kemitraan dgn pihak swasta (stakeholder), pelatihan sumber daya manusia, standarisasi, sertifikasi dan tenaga kerja, termasuk wacana Badan Promosi Pariwisata Daerah, maka Ranperda dapat berbunyi “Penyelenggaraan Kepariwisataan”. (dionisius endy)