MANDOM – Charles Bronson

SEORANG REMAJA dihujat karena berbeda di kampungnya. Ia selalu necis dan wangi, tabu bagi lelaki pekerja keras yg identik keringat di jamannya. Padahal gak pernah ganggu siapapun. Tahun 1927 ia pindah ke Osaka untuk bisnis sesuai minat dan peluang baru. Butuh inovasi 30 tahun membangun citra kosmopolitan bagi para pekerja otak bukan otot. Hingga publik mulai kenal Tancho sbg pelopor pomade dan odorono khusus pria. Dengan logo burung bangau nan pesolek tapi monogami seumur hidup, maskulin juga setia. Selanjutnya ia ekspansi bikin pabrik di Manila tahun 1969 untuk menguasai market Asia.

IKLAN MANDOM bareng Charles Bronson jadi ikon Mana Suka Siaran Niaga di TVRI hitam putih 70an. Aku hafal lagunya meski belum boleh nonton film2 Bronson di bioskop. Tancho menjadi pebisnis Jepang pertama yg bayar mahal artis Hollywood demi trend baru: Man and freeDom. Sukses merajai pasar global dgn laba trilyunan sejak 1972 sambil menyisipkan Bahasa Jepang. Seperti dalam videoku berisi 3 iklan untuk lokasi segmen berbeda. Kini parfum jadi kebutuhan semua umat. Lelaki wangi bukanlah aib, gak dipaksa tapi pilihan. Artikel inipun numpang di grup WA untuk promosi jalur umum. Demi nyari dolar halal lewat Blog dan yutub PosMusicA bagi pembaca pasif. Konsisten agar mendongkrak algoritma dan adsense, bukan posting karya orang lain. Menjadi berbeda memang bukan pilihan, tapi gimana mensyukuri perbedaan berupa karya. Oya warga pesisir Inggris juga punya burung sejenis Tancho yg mereka sebut Liver-bird. (nDy)

Leave a comment