Nica’s Dream – Dee Dee Bridgewater

2eJika sempat, coba ketik “rothschild” di google. Ada banyak artikel dan petunjuk namun semua mengerucut kepada tiga hal utama. Yakni tentang dinasti yg telah mengendalikan sumber kekayaan dunia, menguasai lembaga keuangan dunia, lalu merahasiakan segala info tentang kiprah dan status mereka, sejak abad 18 hingga kini. Keluarga Rothschild identik dgn beragam konspirasi mustahil, kadang saling bertentangan akibat kuatnya pengaruh sesama mereka. Misalnya pihak Rothschild di Perancis mendukung Napoleon Bonaparte, namun kubu Rothschild di Austria mendanai penangkapan di Waterloo. Kaisar Jepang pernah ngutang kepada keluarga Rothschild di London buat perang mengalahkan Rusia yg diduga dimodali Rothschild dari Jerman, hingga kelak memantik Perang Dunia Kedua. Sebagai manusia terkaya dan berkuasa tanpa batas, jejak Rothschild juga menandai kiprah seni khususnya musik. Lewat utusan bernama Nica yg dijuluki The Jazz Baroness, atau Putri Bangsawan Jazz. 

Kathleen Annie Pannonica, menikahi seorang Baron sbg tradisi keluarga untuk menjaga kemurnian dan integritas Dinasti Rothschild. Nama kesayangannya Nica, dari jenis kupu-kupu Eublemma Pannonica yg ditemukan oleh ayahnya sendiri. Ia cantik, bernyali dan keras kepala, menerima medali kehormatan sbg pilot tempur Perang Dunia Kedua di usia 21 tahun. Saat di New York, ia bertemu pianis Teddy Wilson yg menyodorkan plat ‘Round Midnight karya Theolonious Monk. Nica terpesona lantas mencari Monk untuk nonton konsernya. Hal tabu di era itu bagi wanita kulit putih terpandang untuk bergaul di kalangan berwarna. Bahkan popularitas Jazz dianggap ancaman bagi integritas budaya bangsawan. Sejarah lalu mencatat, Nica lebur sbg sponsor penting bagi perkembangan Jazz pada era Bebop. Rumah dan hotelnya persis terminal terbuka bagi setiap musisi untuk diskusi dan latihan, bahkan cuma datang buat makan lalu tidur gratis. Pianis Monk dianggap jadi bagian anggota keluarga di istana Nica di New York. Bahkan Charlie “Bird” Parker menghabiskan sisa hidup hingga wafat di Hotel Stanhope, jasadnya dimandikan oleh Nica.3bPianis Horace Silver sejak usia 28 telah memimpin orkestra dan merintis kelompok Jazz Messengers bareng Art Blakey, mengabadikan dedikasi dan impian Nica. Komposisi yg jadi misteri buatku selama puluhan tahun, mulai terkuak setelah ngobrol dgn Peter Rozzmeta, pemilik rumah kontrakanku saat kuliah di Wollongong. Lelaki asal Rusia itu meminjamkan CD vokalis Dee Dee Bridgewater sambil berpesan, “Nanti kita bahas lagi tentang Nica, setelah anda simak album ini”. Akupun lalu meresapi, Nica bukan hanya sponsor, dugaan asmara terhadap Monk, atau konspirasi Rothschild lainnya bagi industri. “Ayahku selalu bilang, Nica gabungan sosok Joan of Arc plus Mother Teresa sbg Malaikat Jazz”, ujar Toot anak kandung Monks. Ia turut menebar abu kremasi sang Jazz Baroness di Sungai Hudson sesuai pesan Nica, tepat di tengah malam diiringi lagu ‘Round Midnight atas amanat ayahnya. Bahan video ini kuracik dari dokumentasi Hannah Rothschild plus interpretasi pribadi tentang keabadian. (dionisius endy)

Leave a comment